Skip to main content

Komentar atas Madilog (Bab Filsafat)

Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...

30hari30film: Vanishing Point (1971)

19 Ramadhan 1433 H


Vanishing Point adalah film garapan Richard Sarafian yang berkisah tentang perjalanan seorang pengendara bernama Kowalski (Berry Newman). Kowalski adalah veteran perang Vietnam, eks pembalap, yang mengemudikan mobil Dodge Challenger secara kencang di sepanjang jalan wilayah Amerika bagian barat daya seputar Nevada. Vanishing Point dikatakan sebagai film yang menjadi favorit Steven Spielberg. Film ini juga menjadi inspirasi bagi Quentin Tarantino dalam filmnya, Death Proof.

Pertanyaan kemana Kowalski akan pergi mengendarai mobilnya adalah pertanyaan yang paling menarik. Karena kepergian Kowalski adalah tak bertujuan. Satu-satunya yang mungkin bisa dijadikan acuan tujuan Kowalski pergi adalah mengantarkan mobil Dodge Challenger ini ke San Francisco. Namun kenyataannya, ia hanya memacu kencang mobilnya berputar-putar, menembus gurun, dan mendapati dirinya berpetualang melawan polisi, pembalap lain, dan penodong homoseksual. Semangat kebebasan Kowalski ini mendapat dukungan spiritual yang aneh dari seorang penyiar radio bernama Super Soul (Cleavon Little). Super Soul, melalui siaran radio, kerapkali berbicara secara pribadi pada sang pengendara, mengatakan bahaya apa yang mengancamnya di depan. 

Vanishing Point adalah film yang mengambil semangat kaum hippies yang cinta kebebasan dan menolak nilai-nilai Amerika yang konvensional. Kowalski adalah representasi menarik dari seorang hippies (meski secara penampilan, Kowalski sama sekali tidak mengindentifikasikan hal tersebut), ia bebas, tak bertujuan, dan mengelabui kekuasaan dengan cara-cara yang heroik -yang kata salah seorang tokoh dalam film tersebut yang tidak disebutkan namanya (diperankan oleh Dean Jagger), "The best way to get away is to root right where you are."- Film ini, jika nanti menyaksikan ending-nya, maka akan terasa sekali bahwa ini "bukan film biasa" dan ternyata mengandung pesan eksistensialisme cukup kuat (macam Taxi Driver-nya Martin Scorsese). Sangat direkomendasikan bagi mereka yang suka film-film cult yang absurd namun dibaliknya punya pesan mendalam -kadang bukan disebabkan perasaan menggugahnya, tapi justru oleh sebab rasa heran dan sedikit eneg-.

Rekomendasi: Bintang Empat Setengah

Comments

Popular posts from this blog

Honest Review

Istilah " honest review " atau "ulasan jujur/ apa adanya" adalah demikian adanya: ulasan dari seseorang (hampir pasti netizen dalam konteks ini) tentang suatu produk entah itu kuliner, buku/ tulisan, film, dan lain-lain, yang disampaikan secara "jujur". Hal yang umumnya terjadi, "jujur" ini lebih condong pada "kalau jelek bilang jelek" atau semacam "kenyataan pahit". Sebagai contoh, jika saya menganggap sebuah rasa sebuah makanan di restoran A itu buruk, saya akan mengklaim diri saya telah melakukan " honest review " jika kemudian dalam membuat ulasan, benar-benar mengatakan bahwa makanan tersebut rasanya buruk. Mengatakan bahwa sebuah makanan itu enak dan memang benar-benar enak, memang juga semacam " honest review ", tapi biasanya bisa dicurigai sebagai bentuk dukungan, promosi, atau endorsement . Jadi, saat seorang pengulas berani mengatakan bahwa makanan ini "tidak enak", fenomena semacam itu ...

Makanya, Mikir! (2025): Cara Populer Menghidupkan Neoliberalisme Intelektual dan "Filsafat Babi"

Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri.  Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dal...