Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...
13 Ramadhan 1433 H
Ghost Dog: The Way of The Samurai adalah film garapan sutradara eksentrik Jim Jarmusch sebagai persembahannya bagi film tahun 1967 berjudul Le Samouraï yang disutradarai Jean Pierre Melville. Jarmusch terinspirasi tokoh dalam film tersebut yang bernama Jef Costello (diperankan Alain Delon). Kesamaannya dengan tokoh karangan Jarmusch di Ghost Dog: The Way of The Samurai, adalah keduanya sama-sama eksekutor yang perfeksionis, penyendiri, dan memegang teguh nilai-nilai Samurai.
Film berpusat pada hitman bernama Ghost Dog (Forest Whitaker) yang sangat fanatik terhadap literatur mengenai Samurai. Tidak hanya itu, ia juga mengamalkan ajaran-ajarannya yang diperoleh dari buku Hagakure: The Book of The Samurai yang ditulis oleh Yamamoto Tsunetomo. Keseharian Ghost Dog diisi dengan tugasnya sebagai eksekutor yang bekerja pada kelompok mafia Italia. Namun baginya, ini bukan sebuah pekerjaan, Ghost Dog merasa berhutang budi pada Louie (John Tormey) yang pernah menyelamatkan nyawanya. Sesuai dengan jalan Samurai, maka Ghost Dog menganggap Louie sebagai tuan dan ia berjanji akan menjaganya habis-habisan.
Cerita yang disuguhkan film tersebut sebenarnya cukup sederhana dan bisa dinikmati secara ringan. Yang menarik adalah bagaimana paradoks Ghost Dog: ketika ia sebagai hitman diharuskan bertindak dingin dan tanpa ampun, namun di sisi lain ia begitu kuat dalam menjalankan filosofi Samurai -ia bahkan mencintai binatang dan menjadikan burung sebagai penghubung pesan antara dirinya dan sang bos, Louie-. Film ini menyuguhkan tidak sedikit adegan yang absurd, seperti hubungan Ghost Dog dengan Raymond, penjual eskrim yang hanya bisa berbicara bahasa Prancis. Mereka berdua tidak saling paham tentang apa yang diperbincangkan! Di lain waktu, sering juga diperlihatkan baik bos mafia yang bernama Ray Vargo (Henry Silva) maupun anaknya, Louise Vargo (Tricia Vessey) sedang menonton film kartun Tom & Jerry (adegan yang agaknya janggal bagi kegiatan kelompok mafia). Film Ghost Dog: The Way of The Samurai patut diacungi jempol bagi mereka yang terbiasa dengan film-film yang "non-nominasi Oscar", "non-Box Office", atau dalam bahasa populernya: cult.
Rekomendasi : Bintang Empat

Comments
Post a Comment