Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri. Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...
24 Ramadhan 1433 H
Christian Bale dalam film ini
tampil memukau. Ia diganjar Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik, dimana ia
berperan sebagai eks petinju Dick “Dicky” Eklund. Dalam The Fighter, diceritakan Dicky membantu adiknya, Micky Ward
(Mark Wahlberg), untuk memperbaiki karir bertinjunya dari yang tadinya hanya
“batu loncatan” bagi petinju lain, menjadi seorang juara. Namun masalah
terbesarnya adalah Dicky bukanlah pelatih biasa. Meski ia adalah eks petinju
yang pernah memukul jatuh petinju legendaris Sugar Ray Leonard, namun karirnya
habis setelah itu. Dicky berubah menjadi pecandu narkoba yang membuat karir
adiknya sendiri menjadi dalam posisi sulit.
The Fighter yang disutradarai oleh David O’Russell ini bisa
digolongkan sebagai film tentang olahraga tinju yang cukup menghibur setelah Raging Bull dan Rocky –yang diakui Wahlberg, dua film tersebut adalah favoritnya-.
Film yang mengangkat tema kombinasi antara genre olahraga dan drama ini
memperlihatkan suatu kekuatan akting Mark Wahlberg dan Christian Bale yang
terasa sekali chemistry hubungan adik
dan kakak. Terutama tokoh Dicky, meski kontroversial, namun dihayati dengan
sangat brilian oleh Bale sehingga ia menjadi dibenci sekaligus dicintai.
Kisah tentang bersaudara Dick
Eklund dan Micky Ward ini terinspirasi dari kisah nyata.
Dalam karir Dicky, memang kebanggaan terbesarnya adalah memukul KO Sugar Ray
Leonard, membuat ia dijuluki sebagai Pride
of Lowell (Lowell adalah kota
tempat tinggalnya). Kisah Dicky ini mirip dengan Leon Spinks yang menjatuhkan
Muhammad Ali dan setelah itu terjerat kasus narkoba karena konon tak sanggup
mengendalikan euforia kemenangannya. Namun tak hanya kebanggaan Dicky
itu saja yang dieksploitasi The Fighter,
melainkan juga bagaimana latar belakang keluarga miskin menjadikan bertinju
sebagai salah satu mata pencaharian. Hal ini terlihat pada saat menjelang hari
bertanding Micky, ia mendapati bahwa lawan yang seharusnya bertanding melawan
dia, mengalami sakit. Akhirnya, Micky harus menghadapi lawan lain yang jauh
lebih berat daripadanya. Mengapa ia mau menghadapi? Karena kata sang promotor,
“Jika kamu tak bertanding, diantara kalian tidak ada yang dapat bayaran.”
Rekomendasi: Bintang Empat
Comments
Post a Comment