Skip to main content

Komentar atas Madilog (Bab Filsafat)

Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...

30hari30film: United (2011)

4 Ramadhan 1434 H


Sebagai bukan penggemar klub sepakbola Manchester United, saya memutuskan untuk menonton film ini dengan perasaan datar-datar saja. Namun ternyata film yang tadinya ditayangkan untuk kepentingan televisi ini (bukan layar lebar) tidak sedang punya kepentingan menunjukkan kejayaan sepakbola Manchester United di masa kepelatihan Sir Matt Busby. Yang disoroti justru adalah tragedi kemanusiaannya yakni ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan menewaskan sebagian besar pemain inti.

Bagi para penggemar Manchester United, tentu saja film United (2011) akan semakin menebalkan kecintaan mereka pada klub. Film semacam ini akan menyadarkan mereka bahwa Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia, ternyata dibangun di atas puing-puing tragedi yang nyaris memporakporandakan eksistensinya. Bagi yang non-penggemar, menyaksikan film ini juga bukan sebuah pengkhianatan terhadap keyakinannya akan klub lain. Karena United bercerita tentang sesuatu yang sifatnya lebih universal daripada sekadar fanatisme klub: Tentang bagaimana mereka jaya, lantas jatuh luluh lantak, dan merangkak untuk mengembalikan kejayaannya.

Film United yang disutradarai oleh James Strong ini memusatkan ceritanya pada pemain muda Bobby Charlton (Jack O'Connell) dan asisten pelatih Jimmy Murphy (David Tennant). Keduanya menjadi bagian penting dalam membangun kembali skuad Manchester United pasca mengalami kecelakaan pesawat tahun 1958 di bandara Munich. Tragedi tersebut barangkali merupakan yang terbesar dalam sejarah sepakbola. Tercatat 23 orang meninggal termasuk para pemain terbaik Manchester United saat itu yakni Duncan Edwards, Geoff Bent, David Pegg, dan Billy Whelan. Manajer mereka, Sir Matt Busby, sempat mengalami cedera namun akhirnya selamat dan sanggup melatih kembali. Film United lebih banyak fokus pada emosi yang menggelayuti Charlton maupun Murphy pasca kecelakaan.

Meski ditujukan pada mulanya sebagai film televisi, namun sebenarnya United ini kualitasnya cukup baik untuk diangkat ke layar lebar sekalipun. Tampak sekali film tersebut pandai memilih tone sehingga terasa gambar-gambarnya sebagai sebuah nostalgia dari awal hingga akhir. Penampilan O'Connell dan Tennant sebagai Charlton dan Murphy -dan satu lagi yang patut dicatat adalah bagaimana Dougray Scott sanggup menularkan kharisma Sir Matt Busby- adalah surplus tersendiri bagi film ini. Untuk sebuah hiburan yang merangsang kesedihan kita untuk sesaat, film ini cukup layak dijadikan tontonan. 

Rekomendasi: Bintang Tiga

Comments

Popular posts from this blog

Honest Review

Istilah " honest review " atau "ulasan jujur/ apa adanya" adalah demikian adanya: ulasan dari seseorang (hampir pasti netizen dalam konteks ini) tentang suatu produk entah itu kuliner, buku/ tulisan, film, dan lain-lain, yang disampaikan secara "jujur". Hal yang umumnya terjadi, "jujur" ini lebih condong pada "kalau jelek bilang jelek" atau semacam "kenyataan pahit". Sebagai contoh, jika saya menganggap sebuah rasa sebuah makanan di restoran A itu buruk, saya akan mengklaim diri saya telah melakukan " honest review " jika kemudian dalam membuat ulasan, benar-benar mengatakan bahwa makanan tersebut rasanya buruk. Mengatakan bahwa sebuah makanan itu enak dan memang benar-benar enak, memang juga semacam " honest review ", tapi biasanya bisa dicurigai sebagai bentuk dukungan, promosi, atau endorsement . Jadi, saat seorang pengulas berani mengatakan bahwa makanan ini "tidak enak", fenomena semacam itu ...

Makanya, Mikir! (2025): Cara Populer Menghidupkan Neoliberalisme Intelektual dan "Filsafat Babi"

Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri.  Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dal...