Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri. Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...
6 Ramadhan 1434 H
Saya baru mengetahui bahwa film semacam ini punya genre-nya sendiri. The Italian Job (1969) digolongkan sebagai heist film karena berisikan sebuah rencana kejahatan yang melibatkan grup. Film yang disutradarai oleh Peter Collinson ini bercerita tentang gerombolan mafia dari Inggris yang berencana mencuri uang empat juta dollar dari perusahaan FIAT di Italia. Seperti pada umumnya heist film, The Italian Job yang berdurasi sembilan puluh menit ini menghabiskan hampir separuh awal filmnya untuk menceritakan bagaimana rencana canggih mereka dalam membobol pertahanan berlapis dari pihak sekuriti FIAT yang membawa uangnya via mobil.
Selain disebut sebagai heist film, The Italian Job juga -atas dasar sejumlah aksinya yang komikal dan bernuansa humor- disebut sebagai caper story. Caper story membuat The Italian Job berbeda dengan film bertemakan kejahatan lain yang serius semisal Dog Day Afternoon atau Scarface. Meski mengundang tawa, namun The Italian Job tetap mengandung aksi-aksi memikat seperti misalnya adegan kejar-kejaran mobil, penyelinapan kelompok pencuri ke ruang data, serta bagaimana kemacetan luar biasa tercipta di tengah kota Turin. Collinson sepertinya cukup total dalam menggarap film ini -setidaknya terlihat dari bagaimana ia rela menghancurkan mobil-mobil mewah di banyak adegan-. Selain itu, ia juga melibatkan musisi jazz Quincy Jones untuk menggarap soundtrack dalam film ini sehingga memang musik-musiknya menjadi cukup memikat dan sanggup menopang berbagai adegan.
The Italian Job dibintangi oleh Michael Caine yang berperan sebagai Charlie Croker, si pemimpin gerombolan Inggris. Untuk melancarkan aksinya, ia dibantu oleh Mr. Bridger (Noel Coward) yang sanggup menjalankan kehidupan mafia dari balik penjara. Film yang masuk urutan ke-27 film terbaik Inggris sepanjang masa ini menarik tidak hanya bagi mereka penggemar film aksi, tapi mungkin juga bagi penggemar film pada umumnya. Ketegangan yang dibangunnya cukup tinggi, tapi tetap menyelipkan humor sebagai pengimbang.
Rekomendasi: Bintang Tiga
Comments
Post a Comment