Skip to main content

Komentar atas Madilog (Bab Filsafat)

Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...

30hari30film: Annie Hall (1977)

5 Ramadhan 1434 H



Setelah Midnight in Paris (2011), ini adalah film kedua Woody Allen yang saya tonton. Film berjudul Annie Hall (1977) ini barangkali adalah salah satu yang paling terkenal yang pernah disutradarai Allen. Dibintangi oleh dirinya sendiri dan Diane Keaton, Annie Hall bercerita tentang kisah cinta Alvy Singers dan Annie Hall dengan latar kota New York. Dari dua film yang sudah saya tonton tersebut, ada satu kesamaan yang mungkin bisa jadi itulah salah satu karakteristik dari film-film Allen: Percakapan yang berbobot dan komedi yang cerdas. 

Dalam film Annie Hall misalnya, meski ceritanya sederhana tentang jalinan asmara biasa-biasa, namun dalam sejumlah percakapan, dilibatkan nama-nama pemikir dan seniman mulai dari Marshall McLuhan, Henry Kissinger, Franz Kafka, Federico Fellini, Ingmar Bergmann, Groucho Marx, hingga Sigmund Freud. Ini membuat Annie Hall, meski kita bisa golongkan ia sebagai romantic comedy, namun tidak bisa dikatakan sebagai sebuah film yang mudah untuk diserap. Misalnya, ketika Alvy merasa kesal dengan seorang penonton bioskop yang terus menerus membicarakan tentang pemikiran McLuhan, Alvy berkelakar dengan menanyai pada McLuhan yang sebenarnya (betul-betul McLuhan yang sebenarnya!) tentang apakah penonton tersebut berkata benar soal pemikirannya? McLuhan menjawab, "Tidak, dia tidak tahu apa-apa tentang pemikiranku." Bisakah kita tertawa oleh komedi yang amat kontekstual semacam ini?

Selain oleh kecerdasan percakapannya, Annie Hall juga menarik karena Woody Allen disini melakukan apa yang disebut dengan breaking the fourth wall. Ia, sebagai sekaligus pemeran Alvy Singers, sering sekali bertindak sebagai narator yang berbicara pada penonton. Tidak hanya di awal penampilannya ketika ia membuka film, melainkan ketika di tengah percakapan dengan siapapun, Alvy kerap berbicara pada penonton sehingga Annie Hall terkesan agak sureal. Annie Hall sungguh sebuah karya yang menarik dari Allen. Ia tidak takut sama sekali untuk mempertahankan percakapan yang mungkin hanya bisa dipahami oleh sebagian penonton saja. Dialog terlampau cerdas itu ia kebumikan dengan akting-akting memikat dari para aktornya. Buktinya, Allen mendapatkan penghargaan Oscar tahun 1978 untuk sutradara terbaik dan Keaton untuk artis terbaik. 

Rekomendasi: Bintang Empat 

Comments

Popular posts from this blog

Honest Review

Istilah " honest review " atau "ulasan jujur/ apa adanya" adalah demikian adanya: ulasan dari seseorang (hampir pasti netizen dalam konteks ini) tentang suatu produk entah itu kuliner, buku/ tulisan, film, dan lain-lain, yang disampaikan secara "jujur". Hal yang umumnya terjadi, "jujur" ini lebih condong pada "kalau jelek bilang jelek" atau semacam "kenyataan pahit". Sebagai contoh, jika saya menganggap sebuah rasa sebuah makanan di restoran A itu buruk, saya akan mengklaim diri saya telah melakukan " honest review " jika kemudian dalam membuat ulasan, benar-benar mengatakan bahwa makanan tersebut rasanya buruk. Mengatakan bahwa sebuah makanan itu enak dan memang benar-benar enak, memang juga semacam " honest review ", tapi biasanya bisa dicurigai sebagai bentuk dukungan, promosi, atau endorsement . Jadi, saat seorang pengulas berani mengatakan bahwa makanan ini "tidak enak", fenomena semacam itu ...

Makanya, Mikir! (2025): Cara Populer Menghidupkan Neoliberalisme Intelektual dan "Filsafat Babi"

Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri.  Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dal...