Skip to main content

Makanya, Mikir! (2025): Cara Populer Menghidupkan Neoliberalisme Intelektual dan "Filsafat Babi"

Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri.  Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...

Surat Cinta dari Korea (9)

Sayangku, cintaku, belahan jiwaku,

Korea bukanlah negara yang purba-purba amat. Maksudnya, meskipun ia sudah tegak berdiri sejak lama, namun berbagai perang dan penjajahan yang melandanya membuat mereka tertatih-tatih dalam membangun peradaban. Tahun 1910 hingga 1945, mereka dijajah oleh Jepang yang mengerikan. Hanya diakibatkan oleh kekalahan Jepang di Perang Dunia II, maka Korea akhirnya mampu merdeka. Tak lama kemudian Korea dikecamuk oleh Perang Korea, yaitu perang saudara yang di belakangnya terdapat dalang-dalang dari luar. Perang macam begini disebut dengan proxy war, karena ini sesungguhnya adalah Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Namun dalam pertempuran lapangan, mereka memanfaatkan orang-orang Korea. Kejam sekali!

Perang Korea adalah perang antara wilayah utara Korea dan wilayah Selatan. Wilayah utara, kamu tahu, mereka berfaham komunis dan dikendalikan oleh Uni Soviet. Sedang di selatan berdiam Amerika Serikat dan berfaham liberal. Konon ini salah satu peperangan paling mengerikan dalam sejarah, karena untuk pertama kalinya dikenal air to air combat, atau perang udara. Akhir dari perang ini tak terlalu jelas siapa yang menang (ketahuilah sayang, dalam perang sungguh-sungguh tidak ada yang menang, semuanya kalah!), tapi hasil akhirnya adalah garis pemisah antara Korea Utara dan Korea Selatan yang bertahan hingga hari ini.

Korea Selatan, secara teknologi sudah sangat maju. Mereka betul-betul mengejar teknologi dari sejak mereka mengakhiri Perang Korea. Sedang Korea Utara masih terisolasi karena mereka memang mengisolasi diri. Mereka berdua masih sedikit-sedikit kontak senjata di perbatasan, tapi impian dan cita-cita akan bersatu kembali selalu ada.


Tulisan pada monumen jam. Katanya jika suatu hari Korut dan Korsel bersatu, jam ini akan dipasang.

Sayangku, aku mengunjungi museum Perang Korea. Dalam museum ini semua barang masa lampau yang berkaitan dengan Perang Korea disimpan. Juga diceritakan sejarah awal mula Perang Korea itu sendiri. Semuanya memang penting. Dengan mereka menyajikan segala pahit getir tersebut dalam estetika sejarah, mereka seolah mau bilang, "Jangan pernah terulang lagi, perang macam ini."

Apa yang aku bisa ambil pelajaran dari sini adalah: Aku dan kamu, juga pernah dan sedang membuat sejarah bagi kita sendiri. Segala pahit getir dari apa yang sudah kita alami, jangan dibuang ke tempat sampah. Etalasekan semua dalam kaca museum indah yang kita bangun sama-sama. Suatu hari kita bisa melihat lagi ke dalamnya, dengan perasaan pilu tapi rindu.

Selain itu juga, patut kita jadikan inspirasi bagaimana mereka menyajikan monumen jam itu sebagai harapan. Harapan adalah daya hidup. Kita memutuskan menikah oleh sebab harapan, oleh sebab yakin akan ada sesuatu yang baik menanti di depan.

Aku mencintaimu, yang lampau maupun yang akan datang.

Comments

  1. =) =) =)
    Tapi kita jangan ikut2an buat museum yah.. Di sini sudah terlalu banyak museum, pengunjungnya justru yang langka! ;p

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Honest Review

Istilah " honest review " atau "ulasan jujur/ apa adanya" adalah demikian adanya: ulasan dari seseorang (hampir pasti netizen dalam konteks ini) tentang suatu produk entah itu kuliner, buku/ tulisan, film, dan lain-lain, yang disampaikan secara "jujur". Hal yang umumnya terjadi, "jujur" ini lebih condong pada "kalau jelek bilang jelek" atau semacam "kenyataan pahit". Sebagai contoh, jika saya menganggap sebuah rasa sebuah makanan di restoran A itu buruk, saya akan mengklaim diri saya telah melakukan " honest review " jika kemudian dalam membuat ulasan, benar-benar mengatakan bahwa makanan tersebut rasanya buruk. Mengatakan bahwa sebuah makanan itu enak dan memang benar-benar enak, memang juga semacam " honest review ", tapi biasanya bisa dicurigai sebagai bentuk dukungan, promosi, atau endorsement . Jadi, saat seorang pengulas berani mengatakan bahwa makanan ini "tidak enak", fenomena semacam itu ...

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dal...

Puisi Penjudi

  Sejak SD kutahu berjudi itu dilarang Dari Qur'an sudah jelas judi dibilang haram Orang bijak bilang tiada manusia kaya karena judi Rhoma Irama menegaskan judi merusak pikiran Tapi tidakkah Tuhan jua yang menciptakan ketidakpastian? Tidakkah Tuhan jua yang memaksa kita mengundi? Tidakkah Adam turun ke dunia karena ia main judi? Buah khuldi: jauhi atau makan Ia putuskan yang nomor dua Lantas ia turun ke bumi, melahirkan kita-kita ini Keturunan seorang penjudi Lalu jikalau memang iya tak ada yang kaya karena judi Maka tanyakan pada pemilik motor Tiger itu Yang ia menangkan ketika jadi bandar empat tahun lalu Sekarang motornya sirna, rusak hancur dalam suatu petaka Ia kembali naik angkot seperti nasibnya sebelum pesta sepakbola Para tetua bilang, "Lihat, hasil judi, dari tanah akan kembali ke tanah" Tapi si pemuda mesem-mesem dalam hati Ada keyakinan yang ia pendam dalam-dalam Bahwa setidaknya dalam suatu percik hidupnya Ia pernah naik motor Tiger Pernah merasakan gelegak k...