Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...

O, Tuhan, untuk apa engkau menciptakan manusia?
Untuk membuatku tertawa-tawa, Nak. Agar aku tak sepi sendiri.
Apakah manusia itu sendiri harus ikut tertawa-tawa?
Harusnya iya, karena apalah hidup itu kalau bukan komedi.
Hanya itu?
Dan tragedi.
Jika sedemikian menyedihkannya, apa yang kau harapkan dari manusia, ya Rabbi?
Tidak ada. Menurutmu?
Jadi kehidupan ini sia-sia saja?
Kamu bisa pura-pura tidak, jika mau.
Bagaimana caranya?
Harapan.
Lalu, apa yang bisa dibanggakan dari manusia?
Mungkin, kebudayaan.
Apa itu kebudayaan, Ilahi?
Sesuatu yang membedakan kalian dari binatang.
Aku punya pertanyaan lain, apa itu agama?
Aku tak tahu. Bukan aku yang menciptakan.
Siapa?
Tanya saja temanmu.
Mengapa banyak yang kamu tak tahu, Rabb?
Karena aku menciptakan manusia mula-mula, dan membiarkan mereka melakukan apa saja yang dimaui.
Apakah kamu menciptakan seperangkat aturan juga?
Tidak. Aku hanya menciptakan manusia.
Kalau begitu, kapan itu kiamat?
Aku belum bosan, sepertinya masih lama.
O, Tuhan, tolonglah aku!
Dari apa?
Dari kamu!
Comments
Post a Comment