Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...
Usia saya tahun ini empat puluh. Angka yang, entah kenapa, membuat saya mulai memikirkan jejak. Jejak yang sudah ditinggalkan pada tanah kehidupan, tapi terutama jejak di hati orang lain. Baik atau buruk, halus atau dalam, sebagian jejak itu pasti ada. Hanya saja, siapa yang bisa memastikan bentuknya? Kita jarang benar-benar tahu, langkah mana yang menorehkan luka, dan langkah mana yang meninggalkan kesan indah. Ada jejak yang menimbulkan marah, kecewa, bahkan dendam. Ada juga jejak yang entah bagaimana, menjadi kenangan hangat bagi seseorang. Masalahnya, kita nyaris tak pernah memegang peta yang menunjukkan di mana semua jejak itu berada. Kita berjalan, berbicara, bertindak, lalu berlalu, sementara di belakang, tanah itu merekam. Dan suatu hari, orang lain menemukan jejak kita di sana untuk lalu memutuskan apakah itu sesuatu yang layak disimpan atau dilupakan. Tahun lalu, hidup memberi saya pelajaran keras ketika saya terseret gelombang cancel culture . Dalam badai itu, say...