Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...
Ada hal yang sering saya pikirkan belakangan ini: mengapa kesalahan yang kita lakukan pada satu orang, justru baru bisa kita perbaiki pada orang yang lain? Mengapa introspeksi tidak langsung menghasilkan perubahan di tempat yang sama, tetapi justru menjelma menjadi versi yang lebih baik… untuk orang berikutnya? Dalam hidup saya, ini bukan sekadar renungan, tapi kenyataan. Dalam dua pernikahan sebelumnya, saya punya kekurangan—kadang dalam cara mendengar, kadang dalam memberi waktu, kadang dalam menahan ego. Hubungan itu pun tidak berlanjut. Tapi setelah semua itu, barulah saya benar-benar belajar. Barulah saya mulai memahami apa artinya hadir, apa artinya memberi ruang, apa artinya tidak selalu ingin benar. Sayangnya, dua perempuan yang pernah menjadi pasangan hidup saya tidak menikmati versi saya yang ini. Justru partner saya yang sekarang, yang datang belakangan, yang menerima saya setelah semua luka dan pelajaran itu, yang akhirnya mendapat "versi upgrade"-nya saya. Hidup...