Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...
Di usia saya yang sekarang hampir 36, hal-hal terkait masa muda mulai terasa sebagai sesuatu yang jauh. Pikiran dan tubuh pelan-pelan kian "matang", sekaligus meninggalkan masa silam yang dipenuhi eksperimen dan "kebodohan". Namun kerinduan akan masa muda tidak dapat ditolak. Di masa tersebut, konsep "tanggung jawab" tidaklah sedemikian besar dan seolah-olah segalanya dapat dilakukan sesuka hati tanpa banyak pertimbangan. "Kebodohan" tersebut justru merupakan hal yang paling dirindukan, karena di usia sekarang, yang seolah "berpengetahuan", segalanya malah terasa melelahkan. Musik ternyata mampu mengaitkan saya dengan momen-momen tertentu, termasuk momen di masa muda. Musik-musik tersebut, di masanya, belum tentu saya sukai, dan bahkan kadang merasa norak jika mendengarkannya. Misalnya, di masa remaja, saya tidak suka sama sekali mendengarkan musik-musiknya Reza Artamevia atau Shanty. Namun saat tidak sengaja mendengarkannya di masa se...