Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...
Saya agak heran saat bisa menamatkan Nyanyi Sunyi (Cantrik Pustaka, 2023) karya Uly Siregar dalam sekali duduk. Cara berceritanya begitu mengalir, pemilihan katanya lincah, dan topik-topiknya menggoda. Jujur, tadinya saya tidak berharap banyak pada tulisan-tulisan berisi kisah pribadi. Dalam bayangan saya, itu kan catatan personal , mungkin berharga untuk si penulis sendiri, tapi mungkin kurang relevan bagi orang lain. Namun pikiran tersebut terbantahkan oleh perjalanan menulis saya sendiri. Saya menerjemahkan biografi Jacques Derrida (Puruṣa, 2022). Pada teks yang ditulis oleh Benoît Peeters tersebut, apa yang dipikirkan Derrida tidaklah seberapa menjadi titik berat. Hal yang lebih ditekankan adalah pergulatannya dengan masalah mental, perjumpaan pertamanya dengan calon istri di masa depan, Marguerite Aucotourier; kegalauannya saat dipanggil untuk wajib militer, hingga perjalanannya ke Amerika Serikat dengan kapal laut. Poin berharga dari sebuah catatan personal justru bukan per...