Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri. Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...
Ivan Dmitrich Gromov adalah salah satu tokoh dalam cerpen Ruang Inap no. 6 yang ditulis oleh Anton Chekhov. Ia adalah orang yang menjadi gila oleh sebab rasa takutnya pada sekeliling. Ivan Dmitrich sesungguhnya mahasiswa yang cerdas dan rajin membaca. Namun sejak keluarganya mengalami keruntuhan ekonomi, kejiwaannya mengalami degradasi sedikit demi sedikit. Ia menjadi takut dijebloskan ke penjara. Ia merasa orang-orang tengah berkomplot untuk menjebloskannya ke penjara. Ketika terjadi peristiwa pembunuhan di kotanya, ia merasa bahwa orang-orang menuduh ia yang menjadi pembunuhnya. Bunyi dering atau denting pintu gerbang membuatnya terperanjat dan berkeringat dingin. Tukang tungku yang rutin memindahkan tungku di dapur ia curigai sebagai polisi yang menyamar sebagai tukang tungku. Ivan Dmitrich tak terhindarkan lagi untuk dijebloskan, bukan ke penjara, melainkan ke tempat perawatan orang-orang sakit jiwa yang dinamakan dengan Ruang Inap no. 6. Sekilas mungkin kamu setuju bahwa Ivan...