Skip to main content

Komentar atas Madilog (Bab Filsafat)

Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...

Yang Maha Pemurah

1. Koruptor mencuri uang rakyat, pergi mereka ke Yunani lalu Turki. Pulang dari sana keluarganya sehat, makan sate tetap terasa enak.

2. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

3. Pejabat memperoleh gelar akademik dengan menyuap. Tapi kemudian masih dihargai di masyarakat. Masih pula berangkat ke Baitullah dengan undangan-Nya.

4. Seorang guru mengajar dengan gaji tak banyak. Berjalan kaki ia belasan kilometer agar mencapai sekolah tanpa atap. Tapi tengok bening matanya kala menatap anak-anak.

5. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

6. Seorang atheis meragukan Tuhan. Menyerang-Nya tanpa ampun dalam simposium-simposium filsafat. Di tengah jalan ia ditabrak, namun hanya mobilnya yang hancur. Ia masih selamat.

7. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

8. Seorang alim mati cepat-cepat. Di masa muda ketika ia rajin mengaji dan shalat. Namun ia tersenyum sejenak sebelum jadi mayat. Karena katanya, Tuhan rindu dan ingin memeluknya erat.

9. Merapi meletus memuntahkan wedhus gembel. Darinya rakyat banyak yang meninggal dan terbakar. Tapi tengok hasil dari muntahan vulkanik yang kelak bisa membuat anak cucu berpanen banyak.

10. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

11. Terbayang roti yang dimakan, lalu buang air besar tetap berbentuk roti yang baru saja dimakan.

12. Terbayang anggur yang diminum hingga memabukkan, buang air kecil masih berupa anggur yang bisa diminum. Dan masih jua memabukkan.

13. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

14. Manusia mencari-cari kepastian dan membuat rencana. Lalu semua sesuai dengan dugaan dan manusia itu senang. Namun Tuhan masih menyisakan ketidakpastian agar manusia penasaran. Yakni diri-Nya dan kematian.

15. Bunga tumbuh merekah, pohon menggugurkan dedaunan, anak tumbuh besar dan bicara melebihi kedua orangtuanya. Si anak sekolah dan mengerti arti cinta. Mampu mengungkapkannya dalam bahasa.

16. Penulis buntu merampungkan idenya. Ia jalan-jalan dan melihat kucing bermain dengan bayangan. Penulis kembali ke mejanya dan mendapat segudang pencerahan untuk dituangkan menjadi tulisan.

17. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

18. Memberi uang pada orang berarti membuang. Yang pelit terus saja berpendapat demikian. Lupa bahwa pundi-pundinya akan tetap penuh, jikasanya ia percaya bahwa orang yang menerima kerap menukar dengan kepuasan dan kebahagiaan.

19. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?

20. Saya menulis ini seolah ingin meniru surat Ar-Rahman. Tapi begitu sulit dan tak terjangkau pikiran. Wajar karena yang satu kalam Tuhan, sedang yang ini nalar dangkal seorang insan.

21. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang engkau dustakan?



Comments

Popular posts from this blog

Honest Review

Istilah " honest review " atau "ulasan jujur/ apa adanya" adalah demikian adanya: ulasan dari seseorang (hampir pasti netizen dalam konteks ini) tentang suatu produk entah itu kuliner, buku/ tulisan, film, dan lain-lain, yang disampaikan secara "jujur". Hal yang umumnya terjadi, "jujur" ini lebih condong pada "kalau jelek bilang jelek" atau semacam "kenyataan pahit". Sebagai contoh, jika saya menganggap sebuah rasa sebuah makanan di restoran A itu buruk, saya akan mengklaim diri saya telah melakukan " honest review " jika kemudian dalam membuat ulasan, benar-benar mengatakan bahwa makanan tersebut rasanya buruk. Mengatakan bahwa sebuah makanan itu enak dan memang benar-benar enak, memang juga semacam " honest review ", tapi biasanya bisa dicurigai sebagai bentuk dukungan, promosi, atau endorsement . Jadi, saat seorang pengulas berani mengatakan bahwa makanan ini "tidak enak", fenomena semacam itu ...

Makanya, Mikir! (2025): Cara Populer Menghidupkan Neoliberalisme Intelektual dan "Filsafat Babi"

Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri.  Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dal...