Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...
Sudah lama saya merasa ada yang salah dengan berbagai acara motivasional di televisi ataupun kutipan motivasi yang bertebaran di media sosial ataupun Whatsapp group. Perasaan itu kira-kira begini: Mengapa saya tidak sedikitpun merasa termotivasi dengan hal tersebut? Dibaca tentu dibaca, diamini tentu diamini, dan kadang-kadang, harus diakui, ungkapan-ungkapan motivasional itu lumayan ada yang bagus juga. Tapi sekali lagi, mengapa saya tidak sedikitpun merasa termotivasi dengan hal tersebut? Ilustrasi oleh M. Rico Wicaksono (Instagram: @matjan_ningratz) Tapi kita sepertinya tidak hidup di era di mana sikap anti-motivasional dipandang sebagai sikap yang mesti dihargai. Kurang dari itu, malah sikap anti-motivasional lebih baik dianggap sebagai sikap yang tidak populer, tidak terpuji, dan bahkan penyakit menular yang harus dijauhi. Iya, para motivator terkenal itu sering mengatakan, jangan dekat-dekat orang yang berpikiran negatif, nanti kita yang berpikiran positif ikut terbawa....