Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2019

Komentar atas Madilog (Bab Filsafat)

Tetapi memakai Engels buat penunjuk jalan, bisalah kita terhindar dari kekacauan dan membuang-buang waktu. Engels, sekarang terkenal sebagai co-creator, sama membangun, dengan Marx, sebetulnya dalam filsafat banyak sekali meninggalkan pusaka. Karl Marx terkenal sebagai bapak Dialektis Materialisme dan Surplus Value, yakni Nilai-Ber-Lebih, nilai yang diterbitkan oleh buruh, tetapi dimiliki oleh kapitalis. Engels, pendiam, pembelakang, selalu berdiri di belakang kawannya Marx, tetapi setia dan jujur, meneruskan mengarang "Das Kapital", yang belum habis ditinggalkan Marx, karena ia meninggal. Engels sendiri menulis beberapa buku berhubung dengan filsafat "Anti Duhring" dan "Ludwig Feurbach" sejarah dan ekonomi. Tan Malaka menempatkan Friedrich Engels sebagai sosok kunci dalam menuntun manusia keluar dari kekacauan berpikir mistik menuju pemahaman filsafat yang ilmiah dan materialis. Dengan menyebut Engels sebagai “penunjuk jalan,” ia menegaskan pentingnya p...

Ludwig dan Keluarga Wittgenstein

Gambar diambil dari sini . Ludwig Wittgenstein adalah filsuf asal Wina dari awal abad ke-20 yang pemikirannya bertalian dengan bahasa dan dituangkan dalam dua bukunya yaitu Tractatus Logico Philosophicus (1921) dan Philosophical Investigations (1953). Buku kedua berjarak 22 tahun dari buku pertama dan isinya justru merevisi pemikirannya terdahulu. Di buku pertama, Wittgenstein mengatakan bahwa bahasa adalah "gambar fakta". Artinya, jika ada gambar, atau kata, maka ada faktanya. Jika sebuah gambar tidak memiliki basis fakta, maka itu omong kosong, atau lebih baik dikatakan nilai kebenarannya hanyalah psikologis ketimbang logis. Di buku kedua, Wittgenstein mengakui bahwa dulu dia sangat kaku dalam memahami bahasa. Ia lebih setuju kalau bahasa bukan perkara benar atau tidaknya, melainkan bagaimana penempatannya dalam satu konteks permainan ( language game ). Jadi kalau kita bilang "Cus!", meski tidak ada relasi logisnya, tapi punya nilai kebenaran dalam pe...