Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Makanya, Mikir! (2025): Cara Populer Menghidupkan Neoliberalisme Intelektual dan "Filsafat Babi"

Makanya, Mikir! karya Cania Citta dan Abigail Limuria telah menjadi salah satu buku nonfiksi yang paling disukai oleh pembaca muda dalam beberapa bulan terakhir. Semangat logika, rasionalitas, dan berpikir kritis adalah pilar dalam buku ini. Sebuah seruan yang menyejukkan di tengah wacana publik yang penuh dengan perselisihan politik dan emosi. Namun, di balik ajakan yang baik itu, ada masalah: buku yang menyerukan ajakan “berpikir kritis” ini justru hampir tak pernah menjadi objek pikiran kritis itu sendiri.  Penerimaannya di tempat umum menunjukkan paradoks yang menarik. Buku ini segera disambut sebagai bacaan yang cerdas tanpa perlu diuji berkat branding intelektual para penulisnya, dua figur yang terkenal di media sosial karena sikap rasional dan ilmiah mereka. Ulasan di toko buku online dan media sosial nyaris semuanya memuji. Di sinilah ironi itu muncul: sebuah buku yang mengajak untuk tidak mudah percaya , justru diterima karena kepercayaan penuh terhadap otoritas...

Musik Klasik Bandung Pasca Mutia Dharma

Mutia Dharma (tengah) bersama saya ketika siaran di 100.4 KLCBS dalam rangka konser Ragazze Quartet (2014)   Tanggal 27 Februari kemarin, saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, di ruang ICU RS Santo Yusuf, seorang aktivis musik klasik berjuang meregang nyawa melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya dalam setahun terakhir. Tubuh sang aktivis tersebut akhirnya menyerah dan memilih untuk melepas jiwa pada Sang Khalik. Mutia Dharma adalah aktivis musik klasik yang bisa dikatakan tidak tertandingi di Bandung. Entah berapa banyak konser dan workshop yang sudah ia adakan, baik level lokal maupun internasional. Jika berusaha dikira-kira, pada masa jayanya (sebelum beliau mulai sakit), konser yang diadakan Mutia -dengan Classicorp Indonesia sebagai benderanya- bisa sampai paling sedikit dua bulan sekali diadakan -frekuensi lebih dari cukup untuk musik yang tidak terlalu banyak penggemarnya-. Artinya, wafatnya Mutia bisa menjadi dampak serius. Jika tidak ada regenerasi yang kuat...